A&R SM Entertainment Berbicara tentang Ekspansi Budaya, Masa Depan NCT dan Boy Group Baru selain NCT

0
520
Facebook
Twitter
Pinterest

Kepala A&R SM Entertainment dan CEO CTGA Europe Chris Lee menjadi pembicara di ‘The True Value Of K-Pop’ di Lincoln Center pada 19 Juni 2019 di New York City, Amerika.

Sebagai A&R, Chris Lee mengakui jika dirinya tak berpaku hanya pada satu genre tertentu. Dia ingin membuat musik yang tidak membosankan dan dapat menyentuh hati para penggemar. Musik haruslah sempurna.

“Ini bukan hanya tentang musik itu sendiri tetapi ada bagian lain juga. Semua elemen K-pop lainnya, seperti video dan koreografi, mereka harus bersatu untuk mencapai kesempurnaan,” jelas Chris.

Chris juga mengatakan jika terkadang, satu lagu bisa diubah hingga 60 kali. Seperti lagu NCT 127 ‘Cherry Bomb’, Chris bahkan memiliki 17 versi yang berbeda. Tak hanya satu lagu, tapi semua lagu artis SM Entertainment.

Kepala A&R ini mengatakan jika teknologi kultural SM Entertainment telah terbentuk sejak awal hingga saat ini. Teknologi kultural (Cultural Technology (CT)) telah dikembangkan dan juga telah diimplementasikan dalam grup NCT (Neo Culture Technology).

“Kami melakukan hal-hal teknologi di perusahaan kami. Kami sudah memiliki divisi AI di SM Entertainment sekitar enam tahun yang lalu. Kami memiliki banyak anak perusahaan, yang membuat hal-hal seperti aplikasi yang digunakan untuk fungsi seperti menciptakan komunikasi antara fandom dan artis. Banyak hal berasal dari latar belakang Lee Soo Man.”

Terdapat tiga tahap di SM Entertainment terkait budaya, yaitu penciptaan budaya, ekspansi budaya, dan ekspor budaya. Pertama dimulai dari satu grup terkenal, kemudian grup tersebut akan berkembang di negara tujuan.

Kedua, SM Entertainment akan bekerja dengan para artis internasional. Ketiga, SM Entertainment bekerja sama dengan mitra lokal seperti halnya pada NCT.

“Konsep NCT adalah sebuah brand artis. NCT 127 berbasis Seoul. NCT China, Weishen V (WayV), mereka direkrut dan dikembangkan dari pasar China dan Asia. Mereka dikelola oleh perusahaan China bernama Label V. Kami memiliki rencana untuk membuat hal-hal seperti NCT Thai, NCT Hollywood, NCT Europe. Bisa jadi brand NCT, atau bisa juga brand atau tim lain. Kami memproduksi artis, album serta semua konten dibawah label SM Entertainment. Kami memproduksi tidak hanya bintang Korea, tetapi juga bakat dari budaya yang berbeda dan kami bekerja dengan perusahaan lokal. Itu adalah tahap terakhir kami dalam hal teknologi budaya ini, globalisasi.”

Ditanya tentang grup baru selain NCT, Chris membenarkan jika hal tersebut bisa saja terjadi. “Tentu saja, kita dapat membuat unit NCT lain atau kita dapat membuat boy group yang sama sekali berbeda.” Chris menambahkan jika trainee SM Entertainment tidak selalu berakhir dengan NCT dan NCT bukanlah boy group terakhir.

“Kami sedang dalam tahap akhir penyelesaian, mencapai tujuan. Begitu platform NCT aman dan telah distabilkan, kami dapat memiliki platform berbeda lainnya yang memiliki opsi ekspansi yang lebih berbeda, sehingga NCT bukanlah akhir pengembangan untuk SM. Sebagai SM Entertainment, tujuan kami adalah untuk lebih sukses dengan unit NCT dan kemudian artis lain juga, untuk memiliki lebih banyak ekspansi dan mengeksplorasi lebih banyak pasar, tentu saja untuk lebih sukses.”

Chris juga menjawab sosial politik China dan Korea terkait THAAD. Baginya, ini hal yang sulit untuk diprediksi.

“Kami tidak dapat memprediksi masa depan sehingga kami tidak dapat mengatakan, ‘Ini atau itu untuk saat ini,’ terutama untuk wilayah dalam situasi politik tersebut. Tapi tugas kami adalah melakukan yang terbaik. Kami selalu harus mempertimbangkan situasi politik, tetapi tujuan kami adalah membuat konten ini diproduksi oleh SM, jadi kami memiliki strategi yang berbeda.’

“Seperti halnya dengan wilayah Asia Tenggara, saat ini kami memiliki cabang yang dikelola dan didukung oleh mitra lokal untuk dijalankan. Di AS dan Jepang, kami memiliki label subset SM dan bekerja dengan mitra lokal. Jika kami memutuskan untuk masuk ke pasar Amerika Latin, tujuan kami adalah menemukan mitra yang tepat untuk bekerja bersama di wilayah tersebut. Kami pasti akan mempertimbangkan apa yang akan menjadi strategi terbaik saat kami mendekati semua pasar dan situasi politik, tetapi menemukan mitra yang tepat adalah hal yang paling penting,” kata Chris.

Bagaimana menurut kalian?

Tinggalkan Komentar!