Seungri kembali diselidiki pada 4 April karena tuduhan telah menghancurkan bukti. Yoo In Suk juga diselidiki sebagai saksi perusakan bukti.
Polisi mengungkap bahwa Seungri memerintahkan anggota grup chat untuk mengganti ponsel mereka setelah pengungkapan skandal itu. Mereka percaya Seungri memerintahkan ini setelah log obrolan terungkap pada 26 Februari.
Polisi akan berkonsentrasi pada apakah dia memerintahkan untuk menggantu ponsel dan bermaksud menghancurkan bukti selama investigasi. Anggota ruang obrolan, termasuk Jung Joon Young, Choi Jonghoon, dan Yoo In Suk semua mengatakan bahwa mereka tidak ingat apa yang terjadi pada tahun 2015 karena sudah lama sekali. Namun diketahui bahwa Seungri yang memerintahkan mereka untuk mengganti ponsel dan menghancurkan bukti. Diketahui semua kecuali satu anggota ruang obrolan mengirimkan telepon baru ke polisi.
Seungri juga bertanya kepada anggota grup chat mereka memiliki log obrolan mulai 2015, karena ia tidak ingat apa isi pesan itu. Ketika para anggota mengatakan mereka tidak melakukannya karena obrolan itu dari 3 tahun yang lalu, dia mengatakan kepada mereka untuk mengganti telepon mereka.
Mulai akhir Maret, polisi mulai menambahkan tuduhan tambahan kepada Seungri atas penghancuran bukti setelah menyadari bahwa semua telepon seluler yang dikirim adalah telepon baru. Choi Jonghoon bersaksi bahwa Seungri menyuruhnya untuk mengganti teleponnya. Jung Joon Young dan anggota lainnya juga mengganti telepon mereka dengan alasan yang sama.
Pengacara Joo Young Geul berkomentar, “Dalam hal ini, mungkin sulit untuk menghukum Seungri karena menghancurkan bukti. Jika diketahui bahwa Choi Jonghoon, Yoo In Suk, atau salah satu anggota ruang obrolan menyingkirkan ponsel mereka untuk melindungi diri mereka sendiri daripada menutupi kesalahan Seungri, maka hukum tidak akan berlaku untuk Seungri karena itu bukan merupakan penghancuran bukti.”
Jika Seungri didakwa dengan penghancuran bukti, jumlah total tuduhan terhadapnya akan meningkat menjadi lima. Dia saat ini didakwa dengan tuduhan prostitusi, pelanggaran Undang-Undang Pangan dan Sanitasi, mendistribusikan konten kamera tersembunyi, dan penggelapan.
